Selain nikotin dan ratusan racun berbahaya
lainnya, rokok juga mengandung unsur radioaktif yang disebut sebagai ion alfa.
Keberadaan unsur berbahaya ini diklaim sudah diketahui oleh industri rokok,
namun disembunyikan selama 42 tahun.
Klaim mengejutkan ini disampaikan oleh para
peneliti dari University of California di Los Angeles dan
dipublikasikan di jurnal Nicotine and Tobacco Research. Para peneliti
mengungkap hal itu setelah mempelajari dokumen-dokumen rahasia dari industri
rokok sejak tahun 1998.
Salah satu dokumen menyebutkan, adanya bahan
radioaktif dalam rokok sudah diketahui 5 tahun lebih awal daripada yang diduga
selama ini. Pada awal 1960-an, industri rokok diam-diam sudah melakukan
investigasi mendalam terkait kemungkinan adanya unsur radiasi.
“Industri rokok sudah menyadari adanya unsur
radioaktif dalam rokok sejak 1959. Mereka tahu itu memicu kanker, tetapi
menyembunyikan fakta itu bertahun-tahun,” ungkap Hrayr S Karagueuzian, profesor
kardiologi yang memimpin penelitian itu seperti dikutip dari Indiavision,
Jumat (30/9/2011).
Tak hanya itu, dokumen tersebut juga menunjukkan
bahwa selama itu industri rokok berusaha mengaburkan fakta tentang radiasi asap
rokok dan bahayanya bagi kesehatan. Hasil-hasil penyelidikan tentang ion alfa
yang berbahaya tidak boleh dipublikasikan.
Unsur radioaktif dalam rokok, seperti ditulis
detikHealth sebelumnya, berasal dari mineral alami di dalam tanah maupun
penggunaan pupuk. Salah satu unsur yang melepaskan ion alfa adalah polonium,
yang tingkat radiasinya disebut-sebut 7 kali lebih besar dari sinar X.
Efek radiasi pada asap rokok bisa terakumulasi,
kemudian dalam jangka panjang akan memicu kerusakan paru-paru atau bahkan
kanker. Bukan hanya perokok aktif saja yang bisa terkena dampaknya, perokok
pasif atau bahkan third hand smoker juga terancam kesehatannya.
(sumber : detikhealth.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar